Terkait Skandal Korupsi, Superyacht Buruan FBI Akan Diserahkan Indonesia Ke Malaysia

Terkait Skandal Korupsi, Superyacht Buruan FBI Akan Diserahkan Indonesia Ke Malaysia
Kolom Fakta. Kapal pesiar mewah atau superyacht Equanimity buruan FBI Amerika Serikat (AS) yang disita polisi Indonesia dilaporkan hendak diserahkan ke pemerintah Malaysia. Kapal pesiar senilai USD250 juta itu disebut-sebut terkait skandal korupsi 1MDB.

Kapal pesiar Equanimity diduga milik pengusaha Low Taek Jho. Kapal itu sudah meninggalkan pelabuhan Tanjung Benoa, Bali, pada Sabtu (4/8/2018) menuju Batam.

Media Malaysia, The Star, mengutip sumber terkait melaporkan bahwa superyacht Equanimity akan tiba di pelabuhan Batu Ampar, Batam, pada hari Senin (6/8/2018) besok sebelum akhirnya diserahkan kepada Pemerintah Malaysia. “Kapal itu berlayar dari pelabuhan Tanjung Benoa Sabtu pagi dan sekarang di dekat Pulau Kangean di laut lepas Bali,” kata sumber tersebut.

Kendati demikian, lanjut sumber itu, penyerahan superyacht Equanimity kepada pemerintah Malaysia menunggu lampu hijau pemerintah Indonesia.

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa Pemerintah Indonesia sudah setuju untuk menyerahkan kapal yang terkait skandal 1MDB itu kepada Pemerintah Malaysia. Tetapi, tidak ada tanggal pasti kapan penyerahan itu akan dilakukan.

“Kapal pesiar itu akan dibawa ke pelabuhan Johor di mana kapal itu akan diserahkan kepada pihak berwenang Malaysia,” lanjut sumber tersebut. “Namun, pengaturan ini, menunggu putusan terakhir dari Jakarta.”

Pada Februari lalu kapal itu disita atas permintaan pihak berwenang AS sebagai bagian dari investigasi korupsi multi-miliar dolar yang diluncurkan oleh Departemen Kehakiman (DoJ) terkait dengan skandal korupsi 1MDB.

Tetapi, putusan pengadilan di Jakarta pada bulan April lalu menyatakan bahwa kapal pesiar itu disita secara tidak sah dan harus diserahkan kepada pemiliknya.

Menurut laporan Reuters, keputusan untuk menyerahkan kapal pesiar kepada Malaysia disepakati Indonesia setelah ada permintaan pribadi dari Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang mengunjungi Indonesia pada bulan Juni lalu.

Comments

Popular posts from this blog

Raseno Arya, Pelopor Dibalik Suksesnya Perhelatan Tour de Singkarak

Ternyata Inalum Peroleh Pinjaman Dari Bank Jepang Untuk Divestasi Saham Freeport, Ini Alasannya

Kesedihan Achintya Nilsen Melepas Mahkota